| MEDALS REPORT (Country Gold+Silver+Bronze=Total) | Thailand 107+94+81=282 | Myanmar 86+62+85=233 | Vietnam 73+86+86=245 | Indonesia 65+84+111=260 | Malaysia 43+38+77=158 | Singapore 34+29=45=108 | Philippines 29+34+38=101 | Laos 13+17+49=79 | Chambodia 8+11+28=47 | Timor Leste 2+3+5=10 | Brunei 1+1+6=8 |

JOURNAL SEA GAMES 2013-2015 - INDOSPORTS SUPPORTING MEDIA

Oct 6, 2013

Tim Basket Putri Inginkan SEA Games 2013

INDONESIA UPDATED. Tim bola basket putri Indonesia merebut medali emas di Islamic Solidarity Games III 2013 di Palembang. Kesuksesan itu menjadi bukti bahwa Tim Fasya Hanum cs layak mengambil posisi di SEA Games 2013 di Myanmar.
 
Pengalaman bertanding yang mereka miliki diharapkan menjadi acuan bagi Satlak Prima untuk kembali memasukkan tim basket putri ke dalam kontingen Indonesia yang akan diberangkatkan menuju SEA Games tahun ini.

Keinginan itu dikemukakan Asisten Pelatih Bola Basket Putri Indonesia Tri Adyanan Adiloka seusai menerima medali emas ISG di Gedung Palembang Sport and Convention Center (PSCC), Jumat (20/9) malam.

“Dengan pencapaian ini (medali emas), mereka layak diberikan kesempatan Satlak Prima untuk bermain di SEA Games nanti. Saya yakin kami memiliki potensi cukup besar untuk memperoleh medali di Myanmar. Apalagi, kami bisa meraih empat kemenangan dari empat pertandingan yang digelar. Ini membuktikan permainan tim sudah konsisten,” ungkapnya.

Karena itu, Tri sempat mengeluh tim bola basket putri merupakan salah satu cabang olahraga yang dicoret Satlak Prima. Minimnya kompetisi di dalam negeri menjadi salah satu alasan mereka melakukan itu. Tapi, setelah melihat keberhasilan tim putri Indonesia di ISG dan menembus babak Kualifikasi FIBA Asia, Tri berharap Satlak Prima mempertimbangkan prestasi tersebut.

Tri sadar tim bola basket putri Indonesia memang belum pernah menjuarai SEA Games. Prestasi terbaik Indonesia hanya meraih medali perak di Manila, Filipina, pada 1991. Sementara pada keikutsertaan di SEA Games XXVI/2011 di Palembang-Jakarta, tim basket putri Indonesia mengalami kegagalan. Kendati demikian, pihaknya meminta Satlak Prima sekali lagi melakukan kajian.

Apalagi, Indonesia akan mendapatkan pengalaman bertanding di FIBA Asia saat tergabung bersama Thailand, Kazakhstan, Korea Selatan, Malaysia, dan Uzbekistan. “Penampilan konsisten yang diperlihatkan para pemain tidak terlepas dari hasil uji coba ke Korea Selatan dan Taiwan sebelumnya. Alhasil, kami bisa memperbaiki pola pertahanan pada keikutsertaan di ISG tahun ini. Kami tinggal mengasah kemampuan fisik dan mental saja,” kata Tri.

Sementara Fasya mengatakan suasana tim saat ini sangat kondusif dan seluruh pemain bertekad memberikan yang terbaik pada perhelatan FIBA Asia nanti. Apalagi, seusai menjalani ISG, timnya akan melanjutkan Training Camp(TC) di Jakarta sebelum bertolak ke Bangkok.
 

"Secara tim kami banyak mendapat pelajaran berharga saat tampil ISG ini. Pengertian di antara pemain juga terus membaik,” paparnya.
www.koran-sindo.com
Comments

Official Progress

| All OFFICIAL PROGRESS, Please Click Here |