Sebanyak 15 pesilat yang kini berada di pelatnas merupakan hasil seleksi dari berbagai kejuaraan yang diikuti pada bulan-bulan sebelumnya, di antaranya Kejuaraan Dunia Silat di Chiang Mai, Thailand, pada 17-28 November 2012, ASEAN University Games di Laos pada 12-20 Desember 2012, serta Belgia Open di Schoten pada 4-5 Mei 2013.
“Waktu mereka ikut kejuaraan, faktor mental akan sangat berpengaruh. Di sana kami lihat, bisa tidak mereka bertanding di kejuaraan-kejuaraan besar. Apalagi, 13 dari 15 itu belum pernah bertanding di SEA Games sebelumnya,” tutur Indro seusai latihan rutin di Padepokan Pencak Silat Indonesia, TMII, Jakarta Timur, Kamis (25/7/2013).
Para pelatih juga memberikan mental training kepada para pesilat di samping latihan fisik dan teknik. “Biasanya kami berikan visualisasi pertandingan. Macam-macam caranya, try out juga salah satu latihan mental untuk mereka.”
Menurut Indro, sejauh ini mental bertanding atlet pelatnas sangat baik. Dari berbagai kejuaraan yang diikuti guna persiapan SEA Games, tim Indonesia berhasil merebut gelar juara umum pada tiga kejuaraan, di Thailand, Laos, dan Belgia.
“15 atlet yang terpilih itu adalah atlet yang mentalnya bagus saat tanding, bukan hanya teknik saja yang dinilai. Mereka siap turun di 13 kelas. Ini sebenarnya sudah 100 persen, meskipun mungkin masih ada perubahan lagi nantinya,” terang Indro.
Awalnya, pelatnas akan mengadakan seleksi akhir pada September mendatang. Namun, seleksi tersebut batal dilaksanakan karena nama-nama atlet yang akan turun di SEA Games nanti harus sudah masuk ke satlak Prima pada 1 Juli 2013.
Di SEA Games nanti, silat memasang target mempertahankan gelar juara umum yang didapat pada SEA Games 2011, dengan meraih sembilan emas, lima perak, dan dua perunggu.
"Tapi kita masih lihat dulu berapa kelas yang dipertandingkan di Myanmar nanti. Normalnya ada 22 kelas, tapi sampai sekarang belum ada keputusan pasti dan masih terus berubah. Yang jelas, kami telah siap turun di 13 kelas,” tandas Indro.
kompas.com
